Perbedaan Pola Kalimat
Indonesia Jepang
SP SP
SPO SPO
SPK SPK
SPOK SPOK
Partikel
wa : Partikel untuk subyek artinya
(adalah) atau ( , )
de : di / dengan menggunakan
to : bersama
ka : ?
no : …nya (bermakna kepunyaan)
wo / o : partikel untuk obyek
ni : di, ke, dari, pada, kepada, untuk
E : ke
Pola S-P
Eko san wa kaerimasu
S P
Eko , pulang
S P
Pola S-O-P
Rahmat san wa hon wo kaimasu
S O P
Rahmat membeli buku
S P O
Pola S-K-P
Mitha san wa heya de benkyoushimasu
S K P
Mitha, belajar di kamar
S P K
Pola S-K-O-P
Fikri san wa gemba de setsubi wo chekkushimasu
S K O P
Fikri mengecek instalasi mesin di area gemba
S P O K
Partikel “no”
Partikel no memiliki makna kepunyaan atau kepemilikan
Contoh penggunaan:
Deni san no enpitsu
Pensilnya deni
Deni san no otouto no enpitsu
Pensilnya adiknya deni
Deni san no otouto no tomodachi no enpitsu
Pensilnya temannya adiknya deni
Deni san no otouto no tomodaci no otousan no enpitsu
Pensil milik ayahnya teman adiknya deni
Bentuk negatif
Pada dasarnya kalimat sederhana negatif , mempunyai ciri di akhir kalimat seperti:
Kalimat yang menggunakan kata kerja bentuk “masu”
….masu diubah menjadi …masen
aimasu ----- aimasen
Kikimasu ---- kikimasen
Kalimat yang tidak terdapat kata kerja (diakhiri “desu”)
…. desu diubah menjadi ….jya arimasen
(seperti yang pernah dibahas pada materi kata tunjuk )
Bentuk pertanyaan
untuk jawaban pertanyaan yang memerlukan penegasan (ya / tidak),
maka cukup menambahkan partikel “ka“ pada kalimat positif sederhana
contoh:
ashita, tokyo e ikimasu ka
apakah besok kamu akan pergi ke tokyo?
+ hai (ya)
- iie, ikimasen (tidak, saya tidak pergi ke tokyo)
No comments:
Post a Comment